Sabtu, 17 Maret 2012

BINATANG PUN TAU BALAS BUDI

Terdengar suara adzan yang di sertai dengan derasnya rinik hujan, terlihat di sebuah masjid adanya seorang laki-laki tua yang sedang melakukan ibadah shalat subuh. Dia tinggal dengan keluarga sederhananya di pesisir pantai, sebut saja namanya Pak Salman sehari-hari ia bekerja sebagai nelayan untuk menafkahi istri dan anaknya, meskipun mungkin dari hasil berlayar tak seberapa, tetapi ia tetap bekerja keras untuk menyambung hidupnya.

Seperti biasa setelah shalat subuh ia bergegas untuk berlayar, ia menyiapkan sampan dan jaring serta pancing untuknya nanti. Setelah selesai, ia lalu berpamitan kepada istrinya, “ibu, ayah pergi berlayar dulu, assalamu’allaikum? wa’alaikumsallam, hati-hati ya! Jawab istrinya”.

Ia mulai mendorong sampannya ke tepi pantai, dengan hati yang penuh dengan harapan akan mendapatkan ikan yang banyak untuk dibawanya pulang untuk keluargannya di rumah. Saat itu memang hari tidak begitu bersahabat, mataharipun tak begitu terlihat cerah, sinarnya tertutup oleh awan mendung yang tebal, gelombang laut pun cukup tinggi dan angin bertiup dengan kencang.

Detik demi detik, menit demi menit, sampai berjam-jam Pak Salman menunggu, namun hanya sedikit ikan yang ia dapat. Tetapi di dalam hatinnya ia tetap bersyukur masih diberikan rizki oleh Allah. Waktu sudah mulai senja, Pak Salman pun bergegas akan pulang, sampai akhirnya ia sampai di tepi pantai, tiba-tiba ia kaget, Pak Salman melihat seekor ikan lumba-lumba yang terdampar, ia merasa kasihan dan iba, lalu di dorongnya ikan lumba-lumba itu ke laut, dan akhirnya ikan itu dapat berenang kembali, dan dapat hidup kembali.

Sesampainya di rumah ia menceritakan semua peristiwa itu kepada istrinya, dan sambil memberikan hasil pancingannya, dan istrinya hanya tersennyum mendengar ceritanya.

Waktu terus berjalan, hari berganti hari, seperti biasa di pagi selanjutnya Pak Salman berlayar mencari ikan, ia berpamitan kepada istri dan anaknya dan kemudian ia mulai berjalan menuju laut sambil mendorong sampannya.
Sesampainya di tengah laut Pak Salman mulai melemparkan jaringnya dan pancingnnya, menununggu ikan yang datang untuk menyambar kailnya. Setelah sekian lama menanti tiba-tiba mulai turun titik demi titik air hujan, yang semakin lama semakin deras, Pak Salman mulai berniat untuk pulang dan kembali ke pesisir pantai, belum sampannya berbalik tiba-tiba gelombang besar datang menerjang sampan Pak Salman, yang mengakibatkan sampannya terbalik dan ia pun tercebur kelaut dan terombang-ambing.

Pak Salman pun berteriak meminta tolong untuk mencari bantuan, namun tak ada nelayan yang terlihat di sekitar itu. Pak Salman pun mulai tak bisa bertahan dengan keadaanya yang demikian. Tiba-tiba datanglah seekor ikan lumba-lumba menolong Pak Salman, ia mendorong Pak Salman menuju tepi pantai, dan akhirnya Pak Salman pun dapat tertolong, ia sadar ternyata ikan itu adalah ikan yang pernah ditolongnya dulu. Dan kini ia datang menolong Pak Salman untuk membalas budi kepadannya. Pak Salman pun merasa sangat senang dan bersyukur kepada Allah atas pertolongan yang diberikannya lewat ikan lumba-lumba itu.

Kemudian Pak Salman bergegas pulang kerumah untuk bertemu keluargannya. Ia memeluk dan tersenyum gembira karena masih di berikan kesempatan untuk hidup dan masih dapat melihat istri dan anaknya. Pak Salman pun menceritakan kisah itu dan memberikan pembelajaran kepada kita, bahwa jika kita baik dengan binatang, maka dia pun juga akan baik terhadap kita, dan binatang pun tahu balas budi.

oleh : Dinda Hardiyanti

0 komentar:

Posting Komentar